Termenung meratapi kecantikan Plafon
Termenung meratapi kecantikan Plafon
Waktu terbuang sia² dalam kebisuan di dalam cangcang beralaskan sehelai kain. Pikiran mengembara di dunia parallel, melupakan dunia nyata yang penuh dengan luka² di dlm dn diluar tubuh ini.
Inilah kenikmatan dalam keheningan berpadu kasih dengan kengerian didalam batin dan di luar tubuh yang rapuh ini. pergejolak dari ujung rambut hingga ujung gugu, membuat diri tak mampu bangkit dari cengkramannya yang menyakitkan di saat ini di dalam jeruji cangkang bersama sehelai kain.
Air hangat menjadi pereda kebisingan dari dalam tubuh yang keluar, berdetak kencang ini. Mengaung-gaung tanpa henti-hentinya, pagi menjelang siang, siang memasuki senja sore, senja menutupi malam. Raungan yang tak kunjung redah.
Berasak sesak, seakan, napas ini di cabut dari akar hingga ke bawa ke hilir seperti bencana longsor ke sungai yang dalam. Tak dapat renang hingga tak kuat mengelurkan satu gelembung udara dari dalam kesesakan.
Ledakan besar di dalam otak tempat dimana nalar pikir tak mampu berfikir baik akan semua yang indah. Hanya menyisahkan kebisingan dari dalam, membuat tubuh ini rapuh untuk saat ini.
Tiang Penyangga Kini mulai perlahan-lahan mengalami kerapuan dari dalam. Bunyi-bunyi suara lapukan mulai terdengar di telinga dari Penyangga bangunan rumah itu.
Pemilik Rumah merasakan tekanan Batin dan Kwatir akan situasi kondisi Tiang Penyangga.
Kehangatan Batin kini di bekukan oleh kedinganan dan kebisuan Hati. Tak mampu berfikir baik. Tampu bangkit dari tekanan. Tak mampu berdiri karena Sang Penyambar Telah Mengambil ahli dalam kehangatan batin.
Yang ada disaat ini hanya deruh dan kemuruh guntur dan petir di dalam Batin dan di luar Batin.
Pemungkusnya tercabik-cabik oleh Hantaman Badai Di musim ini. Dan Isinya terpotong berkeping-keping tak dapat di satukan.
Rasanya keheningan dan kebisuan mulai mendatangi dan menghampirinya sili berganti setiap saat dan waktu.
Rasanya Semua Badai sama situasinya saja berbeda.
Berharap Dan Beriman Kepada Sang Khalik Pemilik Tunggal Univers. Supaya dapat Kesempatan kedua dari semua Badai yang terjadi Di hari ini.
Yesaya 41:16
Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau ini akan bersorak-sorak di dalam TUHAN dan bermegah di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel.
Segala Sesuatu Pasti akan sili berganti mendatangi dan menghampiri kita sebagai manusia. Kita hanya perlu menerima dengan ketekunan hati untuk bersabar dalam situasi apapun. Yang Penting kita hanya Harus Beriman dan Percaya Kepada Yesus Kristus bahwa Setiap kesulitan dan kesakitan dalam Hidup Pasti Ada Jalan keluarnya. Yakin dan Percaya Bahwa Tuhan Yesus Kristus selalu ada Setiap Waktu sebagai Sahabat yang siap Mendebarkan Curhatan dan Isi hati anda. Walaupun Badai yang anda hadapi adalah sangat Besar, bagi Tuhan tidak. Karena Tuhan tidak Pernah Memberikan Cobaan dan ujian Melebihi Batasan Kita.
Mazmur 62:8
(62-9) Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela
Tuhan Sanggup Menolong Kita dalam Kesulitan apapun. Tetap Bertekun Dalam Doa dengan Kesungguhan hati.
Ayub 42:10
Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
Mazmur 118:13 (Yali Selatan)
13 An de it enomamne hasimeg nowarukoho dik waharukmu nebe mundoho bule wambik lauk kahi,
famen de Tuhan en neg an let-napuk.
Ya dan Amin. Him On Time Always there is For You and Me.
Lord Jesus Christ there is Everytime🕛 for We.
Semoga Tulisan yang jauh tidak sempurna ini bermanfaat bagi kita semua yang telah membaca artikel cuitan puisi ini.
Agamuajumat27/8/2021
Penulis:
#AnHumimalikc73Dy🖋
Comments
Post a Comment